Teks Oleh : Muhammad Sukri (Kordinator Divisi Data dan Kesekretariatan RADIKAL Unasman)
“Saya
tidak mengetahui bagaimana sosok Baharuddin Lopa, dan bahkan saya baru
mengetahui nama itu,” ujar Hera saat berbincang dengan RADIKAL di pekarangan
SDN 001 Tinambung. Kamis (13/11).
Hera
adalah siswi SDN 001 Tinambung, saat itu ditanya tentang siapa itu Baharuddin
Lopa, siswa tersebut mengaku tak mengenal nama itu. Bahkan nama itu sangat
asing ditelinganya.
Saat
RADIKAL bertandang ke SDN 001 Tinambung,
disela waktu istirahat belajar siswa, disambut hangat oleh guru-guru,. “kami belum mengetahui kalau sebenarnya
Baharuddin Lopa pernah sekolah disini, apalagi
sebagian besar baru bertugas disini, “ ujar salah satu guru yang tidak
meyebut namanya.
Keistimewaan
yang dimiliki Baharuddin Lopa, selain dari didikan orang tua, di tempat dia
mengenyam pendidikan dasar juga memiliki
kontribusi yang besar untuk menempa dirinya sebagai sosok yang disegani. Dia
mengenyam pendidikan dasar di SDN 001 Tinambung, Kelurahan Tinambung Kecamatan
Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.
Sekolah
ini berdiri pada tahun 1928. Sekolah ini
berada tepat didepan masjid raya Tinambung, sebelah selatan bekas lokasi pasar lama Tinambung yang telah
dipindahkan ke Lingkungan Kandeapi Kelurahan Tinambung. Letak sekolah itu
sangat strategis, sebab berada di pusat keramaian warga. Hanya
berjarak sekitar 100 meter jalan poros
trans Sulawesi. Yang menarik dari SDN
OO1 Tinambung ini, karena bangunannya menyatu dengan SDN OO2 Tinambung. Kedua
sekolah ini berada dalam satu pekarangan yang sama. Pihak kedua sekolah ini
saling rukun dan damai. Tak pernah terdengar konflik
“
Iya, Baharuddin Lopa memang pernah sekolah di SDN 001 Tinambung, waktu jaman
penjajahan Belanda. Kami sangat bangga dengan
kiprah dan jejak rekam beliau. Dan yang paling teristimewa, beliau pernah
menempuh pendidikan di SDN 001 Tinambung, tapi saat itu nama sekolah bukan SDN
001, tapi Sekolah Rakyat, ” ujar Drs. H. Muhammad Rusli, yang pernah menjadi
kepala sekolah SDN 001 Tinambung tahun 1989 hingga 1990.
Siapa
tak kenal Baharuddin Lopa. Tokoh populer
yang namanya masyhur ke penjuru dunia. Ia begitu dikenal sebagai manusia yang
jujur, pemberani, sederhana, dan religius.
Putera asli Desa Pambusuang,
Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar. Dia pernah menjabat sebagai jaksa agung.
Tahun 2000 ia menjabat sebagai menteri
hukum dan HAM di era pemerintahan presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
serta jabatan yang diemban terakhir yaitu Duta Besar untuk Negara kaya minyak,
Arab Saudi. Jabatan itu adalah jabatan terakhir yang diemban hingga akhir
hayatnya.
Saat menjabat sebagai
jaksa agung, ia dikenal berani membongkar kasus kejahatan dan korupsi yang melibatkan koruptor kelas kakap di
Republik ini. Salah satunya kasus korupsi yang melibatkan “keluarga Cendana”. Bisnis
keluarga penguasa Orde Baru, mantan Presiden Soeharto. Jaksa agung yang dikenal sebagai perokok
berat ini, tak gentar sedikit pun dengan nama besar keluarga yang beralamat di
Jalan Cendana, Jakarta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar