
Selasa, 10 Februari 2015
MAHASISWA TUNTUT REKTOR PENUHI JANJI
Teks oleh : Marwa
- Rifai: Minta Transparansi Anggarang. Pembangunan
- Periode Kedua, Hanya Mimpi
- Sholihin: Mahasiswa Jangan Ikut Campur
UNASMAN RADIKAL - Puluhan Mahasiswa Universitas Al-asy'ariah Mandar (UNASMAN) melakukan aksi demonstran sebagai bentuk kekecewaanya kepada pihak kampus yang tak kunjung melanjutkan pembangunan Kampus hingga saat ini.
Gemuruh suara terhentak lantang dengan nada yang penuh semangat di pelataran kampus biru Universitas Al-Asyariah Mandar Jln Budi Utomo senin (12/1) suara itu lahir dari salah satu Mahasiswa yang melakukan orasi dan menuntut Rektor UNASMAN Dra.Hj.Chuduriah Sahabuddin di periode keduanya untuk serius melanjutkan pembangunan Kampus Biru sesuai janji-janjinya saat di lantik kembali sebagai Rektor UNASMAN.
"Universitas Al-asy'ariah mandar adalah kampus yang kami harapkan mampu menjadi salah satu kampus yang mencetak anak bangsa yang mampu berdaya saing ternyata tinggal harapan, dan kami menuntut kepada Rektor Unasman untuk memenuhi janji-janjinya dalam membangun kampus biru yang lebih baik sepeerti layaknya sebuah Universitas-Universitas di Indonesia. "Ujarnya
Rifai selaku Mahasiswa merasa hanya di jadikan sebuah pelengkap untuk memenuhi syarat sebuah Universitas namun hak-hak sebagai seorang Mahasiswa tak dapat di dirasakannya dengan penuh, di karenakan manajemen Universitas yang masih di anggap lemah dan kurang baik.
"Mahasiswa hanya dijadikan sebagai lahan untuk memenuhi kebutuhan pribadi bukan tujuan untuk sebuah pengembangan pendididkan dalam lingkup Universitas." Tegas Rifai dalam orasinya
Sejauh ini, mata memandang pembangunan kampus biru yang telah bertahun-tahun sudah seharusnya di rasakan para Mahasiswanya dengan fasilitas yang memadai, tetapi beberapa gedung setengah jadi hanya menjadi tempat tumbuhnya tumbuhan liar, tak mendapat perhatian serius dari pihak Kampus untuk melanjutkan dan membenahi Kampus yang sangat di idolakan oleh masyarakat polewali mandar.
Olehnya itu, Rifai sangat menyesalkan pihak kampus yang tak benar-benar serius memperhatikan pembangunan UNASMAN. Padahal lahirnya UNASMAN adalah sebagai syarat terbentuknya provensi sulawesi barat, dan sangat di sayangkan pengelolaan UNASMAN menyisahkan pertanyaan, dan Rifai pun juga meminta transparansi anggaran pembangunan UNAMAN selama ini.
"Dimana pembangunan kampus yang seharusnya tuntas dan layak pakai tenyata masih menyisahkan beribu pertanyaan di benak kami, kemana semua anggaran pembangunan, kami butuh transparansi pihak kampus. Sesalnya
Harapan Rifai sebagai Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi semester V
Kampus yang di tempatinya menimba Ilmu pengetahuaan tak seperti yang ia bayangkan seperti layaknya di Universitas besar lainya.
"Kampus yang kami harapkan bisa menciptakan manusia yang sadar ternyata hanyalah sebuah impian belaka, gedung yang dua tingkat sebanyak dua belas kelas belum selesai di bangun sampai hari ini dan seharusnya sudah terselesaikan pembangunan di 2010 di akhir bulan agustus. Ucap Rifai
Harapan Mahasiswa untuk mendapatkan hak-hak dasarnya sebagai seorang Mahasiswa di UNASMAN yang di sampaikan melalui sebuah orasi, hanya mendapat respon yang tak memuaskan dari Kabag Humas UNASMAN Sholihin, dirinya meminta kepada Mahasiswa untuk tidak berkicau soal pembangunan Kampus.
"Mahasiswa tidak usah campuri atau mengkritisi pembangunan kampus lah, cukup belajar saja. Tutupnya
Suka ·

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar