Senin, 29 September 2014





SAMBUTAN PELANTIKAN REKTOR UNASMAN
SELASA, 12 AGUSTUS 2014

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil alamin, washolatu wassalamu 'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa'ala alihi wasohbihi aj ma'in. Amma ba'ad.

Yang kami hormati :
-    Bapak Gubernur Sulawesi Barat
-    Ibu Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi
-    Bapak ibu dosen dan karyawan serta anak-anakku pengurus lembaga kemahasiswaan, mahasiswa dan alumni Universitas Al Asyariah Mandar yang saya cintai
-    Bapak ibu hadirin para undangan yang dirahmati Allah SWT

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas izin dan ridho-NYA, kita semua dapat berkumpul ditempat ini untuk melaksanakan acara yang kami maknai sebagai pintu semangat baru dalam membangun Universitas Al Asyariah Mandar.

Dengan izin Allah pula saya dapat berdiri dimimbar ini guna menyampaikan harapan-harapan baru itu untuk kedua kalinya sebagai Rektor Universitas Al Asyariah Mandar masa bakti 2014-2018
Shalawat dan salam kita lantunkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW, semoga kita termasuk umat yang istiqamah hingga akhir zaman dan mendapat syafaatnya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah Swt.
Sebagai Rektor Universitas Al Asyariah Mandar terpilih dan menjabat kedua kalinya yang dilantik pada hari ini, perkenankanlah saya menyampaikan beberapa bagian dari komitmen dan kerja yang akan kami wujudkan bersama seluruh civitas akademika Universitas Al Asyariah Mandar untuk merealisasikan impian dan cita-cita para perintis dan pendiri Universitas Al Asyariah Mandar untuk menegakkan cita-cita luhur dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya

Pertama, pada tataran akademis dan tata kelola, saat ini UNASMAN telah memiliki 6 Fakultas dan 12 program studi yang Alhamdulillah dari 12 belas program studi tersebut semuanya telah terakreditasi, dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), selanjutnya upaya dan kerja keras kedepan adalah sebagaimana mempersiapkan diri dalam menghadapi akreditasi institusi perguruan tinggi AIPT, persiapan AIPT tersebut meskipun sangatlah berat kami rasakan tentu tidak membuat kami putus asa karena semakin berat ujian itu akan semakin keras juga upaya kami untuk menjelaskannya. tentu hal itu merupakan konsekwensi logis dari semua perguruan tinggi yang berdomisili didaerah tingkat II atau kabupaten. Semua itu diakibatkan oleh terbatasnya sumber daya manusia yang punya kompetensi yang memadai yang ada didaerah pada hal untuk mencapai angka standar dalam perhitungan rasionalisasi jumlah dosen dan mahasiswa. sangatlah dibutuhkan Sumber daya manusia yang punya kualifikasi keilmuan yang linier terhadap program studi yang ada.

Hadirin yang berbahagia
Patut kita pahami bersama bahwa begitu sulit kita menemukan didaerah orang yang punya sumber daya yang lebih baik, bukan pegawai negeri sipil dan belum terikat pada PDPT perguruan tinggi lainnya. Saat ini dosen tidak lagi diperkenankan terdaftar dan mengisi PDPT lebih dari satu perguruan tinggi. Oleh karena fenomena yang agak menyulitkan itu, kami bangun kesadaran nyata untuk berupaya secara mandiri mencetak sumber daya yang kami butuhkan dalam memenuhi prasyarat AIPT tersebut dengan cara mendorong dan memotivasi alumni kami yang punya prestasi akademik untuk segera lanjut pada jenjang magister dan doktoral.
namun tetap kami sadari bahwa upaya itu tidaklah menyelesaikan semua masalah pada kami, tapi paling tidak itulah bentuk kesadaran yang lebih dini agar satu demi satu kami dapat atasi, Insya Allah.

selanjutnya kami sampaikan bahwa dalam upaya menyelesaikan hal akademik dan tata kelola Universitas Al Asyariah Mandar tidak kami pernah putus komonikasi untuk mohon petujuk ibu Koordinator Kopertis dan jajarannya sehingga selama ini kami begitu intens mengunjungi kopertis demi tata kelola Universitas Al Asyariah kedepan.
kedua adalah catatan penting dalam periode kedepan

hadirin yang kami hormati
periode pertama  jadi Rektor pada tahun 2010-2014 adalah periode keprihatinan bagi kami, betapa tidak waktu yang seharusnya kami baktikan untuk membangun perguruan tinggi ini malah seluruhnya harus terkuras untuk menghadapi problematika hukum yang sungguh sungguh tidak produktif terhadap managemen pengelolaan UNASMAN. padahal sejatinya kalaw kita dan semua pihak berpikir bijak dan meletakkan persoalan itu pada porsi yang benar, maka kita tidak perlugelisah karena sesungguhnya kita dapat hidup rukun berdampingan dalam upaya membangun dunia pendidikan di daerah ini.

dalam suasana keprihatinan itu, selama kurang lebih 4 tahun lamanya begitu banyak ujian-ujian berat yang membuat kami semua tidak dapat focus dalam pengelolaan perguruan tinggi ini, namun demikian kami tidak berhenti-hentinya bersyukur kepada allah SWT. karena lewat situasi yang sulit itu, kami banyak mendapat pelajaran besar untuk menjadi sebua Perguruan Tinggi yang matang dan mandiri. sehingga dalam masa bakti periode pertama itu meskipun dalam suasana yang sulit, kami tetap berupaya keras untuk tetap berada  dalam koridor yang prosedural dalam pengelolaan perguruan tinggi.

Ucapan terima kasih dan apresiasi yang kami haturkan kepada ibu Koordinator Kopertis dan jajarannya karena sejak kepeminpinan beliau suasana baik menjadi semakin baik. dan suasana yang hangat dan cenderung panas menjadi lebih sejuk dan kondusif lewat tangan dingin seorang ibu cerdas lagi bijak.

hadirin yang kami muliakan
Yang lebih melengkapi kebahagiaan kami dalam membuka lembaran periode kedua ini adalah, karena penghujung periode pertama yang sudah lebih kondusif tadi juga di hiasi statement yang menggembirakan dan mengharukan dari Bupati Polewali Mandar yang juga punya semangat baru dalam membangun daerah ini, khususnya dunia pendidikan. beliaulah yang member pernyataan pernyataan penyemangat baru kepada kami, beliau pulalah yang memberi pernyataan atas pentingnya eksistensi unasman di daerah ini, guna menjadi mitra dalam membangun peradaban manusia di Polman dan Sul-Bar

hadirin yang berbahagia
pada periode kedua ini, kami bertekad untuk menjadikannya periode membangun UNASMAN.
-    membangun sarana perkuliahan dan pendukung lainnya.
-    membangun tata kelola yang baik dan prosedural

Terkhusus untuk pembangunan tata kelola unasman tentu pihak kopertis dan jajarannyalah yang menjadi pelarian kami untuk senantiasa meminta petunjuk dan bimbingannya. tentu dalam menyangkut kewajiban baru secara nasional yaitu persiapan akreditasi institusi, seperti yang kami telah ungkapkan di awal sambutan ini kami sadari begitu banyak kelemahan dan kekurangan yang kami harus benahi.

Kedepan kami tetap optimis karena hari ini bukan hanya Rektor yang dilantik tapi juga dua wakil rektor yang ikut dilantik, itu berarti soliditas kami dapat bangu untuk bahu membahu dengan civitas akademika UNASMAN guna menata institusi ini agar lebih kompetitif dan punya daya saing, paling tidak di kanca lokal dan regional. tanpa dukungan semua pihak civitas akademika stateholder tentu kami tidak mampu berbuat banyak.

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:
-    Bapak Gubernur Sulawesi barat dan jajarannya
-    Bapak Bupati Polewali Mandar dan segenap forum koordinasi pimpinan daerah kabupaten polewali mandar.
yang telah banyak membantu UNASMAN.
-    terima kasih khusus kami sampaikan kepada ibu Koordinator kopertis wilayah IX Sulawesi yang tidak pernah bosan memberi kami petunjuk dan arahan dalam membangun UNASMAN.
-    terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya saya sampaikan kepada ayahanda Drs. H.K. LUPIRAN MS. mantan Wakil Rektor, yang benar benar hampir seluruh waktunya beliau berikan untuk pembangunan UNASMAN semoga allah SWT. Membalasnya sesui dengan pengabdian beliau.
Ucapan terimakasih kepada seluruh keluarga besar saya dan keluarga besar suami saya  yang tidak dapat kami sebut satu persatu atas dukungan dan doanya sehingga saya dapat dan kuat menjalankan tugas selama ini dan berikut periode kedua kedepan yang tentu lebih berat dan membutuhkan pengorbanan yang lebih banyak demi kepentingan UNASMAN

Terima kasih kepada semua sahabat sahabat yang telah hadir disini yang senantiasa mendukung dan menyemangati saya dalam menjalankantugas selama ini.

Akhirnya ucapan terima untuk segenap hadirin yang dengan kerelaan hati menghadiri pelantikan Rektor dan Wakil Rektor masa bakti 2014-2018
Kami tetap mohon doa agar senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah SWT. untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, kami tidak lupa memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang selama ini ada. Terutama dalam pelaksanaan acara ini.

Kami sangat mengharapkan koreksi dari semua pihak sehingga perkembangan dan kemajuan UNASMAN dapat terus di tingkatkan di hari hari mendatang Insya Allah.
(Kalinda’da”…………………………………………………………)

demikian …
Wallahul Muwaafiq Ila Aqwa mittharieq
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Polewali, 12 Agustus 2014
Rektor UNASMAN

Dra. Hj. Chuduriah Sahabuddin, M.Si
Catatan Kegiatan Sosialisasi UKM se- Unasman
RADIKAL, SEBAGAI CORONG ASPIRASI MAHASISWA



Laporan : Salmawati
Editor : Muhammad Arif

Pagi menjelang siang, cuaca tampak cerah, langit berwarna biru, di sebuah gedung tua dengan tembok berwarna biru. Terlihat jendela kaca yang berdebu dan atap yang berwarna merah, mahasiswa Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) menyebutnya aula S.mengga. Bangunan ini merupakan hibah dari mantan Bupati Polmas, yaitu almarhum H.S. Mengga. Gedung yang menjadi saksi sejarah lahirnya para pribadi cakap dan intelektual yang berideologi Ahlusunnah Waljamaah.

Saat itu, di depan aula terdapat banyak mahasiswa yang duduk santai sembari mendengarkan sosialisasi tentang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Unasman. Tampak dari dalam, yang melakukan sosialisasi adalah UKM Kosaster Siin kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2014. Kosaster Siin Unasman menjadi tempat bagi mahasiswa Unasman yang ingin menyalurkan minat dan bakatnya dibidang seni dan teater.

Dalam kesempatan itu juga, pengurus UKM Persma Radikal juga ikut mendengarkan sosialisasi, meskipun hanya dari luar gedung. Pemandangan lain yang tergambar, salah satu dari anggota Pers radikal tengah sibuk mempersiapkan bahan presentasi dalam bentuk power point, menunggu giliran untuk melakukan sosialisasi ke seluruh maba.

Saat jarum jam menunjukkan pukul 11.00, tiba saatnya giliran UKM Persma radikal dipersilahkan panitia memasuki aula S. Mengga. Didalam aula tersebut, ratusan maba tengah duduk melantai, mata mereka tertuju pada satu titik arah menyaksikan anggota Persma Radikal berjalan menuju tempat yang telah disediakan panitia.

Seiring berjalannya waktu, pemandu acara pun bergegas mengambil alih forum sosialisasi UKM itu. Muliadi (20), mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Unasman, jurusan Ekonomi Syariah, menyemangati seluruh maba diselingi candaan. Muliadi adalah salah satu panitia penerimaan maba juga merangkap sebagai anggota dari UKM Persma Radikal Unasman.

Selanjutnya, Muliadi mempersilahkan UKM yang berdiri tahun 2008 ini untuk melakukan persentasi.
Saat itu, Amri. L. Mallu (25) selaku perwakilan dari UKM Persma Radikal diminta menjadi moderator. Tanpa basa-basi, mahasiswa yang akrab disapa Amri ini, menyampaikan pengantar tentang apa itu radikal, kemudian mempersilahkan narasumber, yang dalam hal ini, Muhammad Arif (30) selaku Ketua Umum UKM Pers Mahasiswa Radikal Unasman untuk menyampaikan materinya.

“Visi dari Pers radikal yaitu terciptanya pribadi yang cakap, intelektual serta menjunjung tinggi nilai keasyariaan dan kemandaran. Misinya yaitu membudayakan tradisi membaca, diskusi dan menulis. Menyelenggarakan pelatihan jurnalistik didalam maupun diluar kampus. Memperjuangkan hak-hak aspirasi mahasiswa. Memelihara nilai-nilai keasyariahan dan kemandaran didalam maupun diluar kampus,” ujar Muhammad Arif, disambut tepuk tangan yang cukup meriah dari seluruh maba dan panitia.

Kemudian, Muhammad Arif menambahkan bahwa media aspirasi mahasiswa ini bagaikan anak kandung Unasman yang lama menghilang, kemudian ditemukan kembali. Ia menyampaikan Persma Radikal adalah salah satu UKM yang ada di Unasman, yang berdiri sejak tahun 2008 dan vakum pada tahun 2009 setelah penerbitan perdana, dan aktif kembali pada saat penerimaan mahasiswa baru di tahun 2014.

Saat memasuki sesi tanya jawab, salah seorang maba bertanya tentang keistimewaan Persma Radikal. “ Sebenarnya kami tidak memiliki keistimewaan apa-apa. Tapi yang selalu kami yakini, bahwa siapapun yang menguasai informasi, maka ia akan menguasai dunia,” jawab Muhammad Arif dengan senyuman yang khas, kemudian disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta sosialisasi.





VISI dan MISI
UKM Pers Radikal UNIVERSITAS AL-ASYARIAH MANDAR.
Visi
Terciptanya pribadi yang cakap, intelektual serta menjunjung tinggi nilai-nilai ke As’yariahan dan kemandaran
Misi
• Menyelenggarakan pendidikan atau pelatihan jurnalistik di dalam maupun di luar kampus
• Menerbitkan media aspirasi dan komunikasi bagi mahasiswa UNASMAN
• Membudayakan tradisi membaca, diskusi dan menulis
• Memelihara nilai-nilai ke Asy’arihan dan kemandaran di dalam dan di luar kampuss
**********
STRUKTUR
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PERS RADIKAL
UNIVERSITAS AL-ASYARIAH MANDAR

(Rasional, Mendidik, Spritual)
--------------------------------------------------------------------
Ketua Umum: Muhammad Arif
Wakil Ketua : Saddan Husain
Sekretaris Umum: Mirnawati
Bendahara Umum : Nur Adlia
***
Bidang Penerbitan dan Publikasi
Lukman Rahim
Bidang Minat dan Bakat
Fajrin Syawal .K
Bidang Jaringan dan Konsolidasi
Amri L. Mallu
Bidang Kesekretariatan
Muhammad Sukri
Bidang Keagamaan dan Budaya
Mulyadi
Bidang Kajian dan Pelatihan
Jamaluddin
Bidang Kewirausahaan
Salmawati
Bidang Tekhnologi dan Informasi
Ahmadi Haenur
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Marwah




 Tupoksi masing-masing bidang :

1. Bidang Penerbitan dan Publikasi
Menjadi penanggung jawab penerbitan Tabloid, majalah, jurnal, dan buku

2. Bidang minat dan bakat
bertugas menelusuri potensi dan gagasan baik internal Radikal maupun eksternal

3. Bidang Jaringan dan konsolidasi
bertugas membangun Jaringan kepada seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Pers Mahasiswa se-Indonesia serta organisasi atau komunitas lainnya (BEM, HMJ, UKM, komunitas diskusi, dll) dalam rangka membangun bergaining organisasi baik di tingkat lokal maupun nasional.

4. Bidang Kajian dan Pelatihan:
mengagendakan jadwal diskusi, mencari Isu pembahasan (kemudian diusulkan di rapat). Selain itu tugasnya menghubungi narasumber (pemateri) dalam rangka pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan kru Radikal dan mahasiswa secara umum.

5. Bidang Kesekretariatan
bertugas menjaga arsip (data), melakukan pendataan seluruh anggota UKM Pers Radikal Unasman, pengadaan buku-buku perpustakaan, pengadaan Kartu Tanda anggota Radikal, membuat aturan baku mengenai tata pembuatan proposal dan LPJ.

6. Bidang Keagamaan dan Budaya
Menjadwal ziarah makam, pengajian(Yasinan), peringatan hari besar Islam, Sowan ke Ulama, serta menelusuri kearifan lokal dalam rangka mempertahankan nilai-nilai keluhurannya.

7. Bidang Kewirausahaan
bertugas mengembangkan usaha kreatif dalam rangka kelangsungan UKM Pers Radikal Unasman

8. Bidang Tehnologi dan Informasi
bertugas mengelola admin- blog dan website dalam rangka pengolahan dan manajemen informasi.

9. Bidang Penelitian dan pengembangan (Litbang)
Bertugas memonitoring dan mengevaluasi perkembangan kegiatan UKM Pers Radikal Unasman.

Minggu, 28 September 2014




Kode Etik Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia



KONSIDERAN KODE ETIK

Tumbangnya kekuasaan Orde Baru yang represif dan otoritarian, ternyata menjadi momentum besar dan penting bagi dunia pers umum di tanah air untuk bebas berekspresi. Kemerdekaan pers di Indonesia saat ini telah menjadi saranan pemenuhan hak asasi manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers tersebut, maka dunia pers menyadari adanya tanggung jawab sosial serta keberagaman masyarakat.

Dalam hal ini pers mahasiswa juga adalah salah satu agen informasi yang memiliki ciri dan karateristik sendiri dibandigkan pers umum. Dimana secara operasional pers mahasiswa memiliki cara pengelolaan, dan sajian informasi yang identik dengan pembelaan hak-hak rakyat dengan dukungan idealisme gerakan mahasiswa.

Oleh karena itu guna menjamin tegaknya kebebasan pers serta terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam memperoleh informasi secara benar, jelas dan tepat, maka pers mahasiswa juga memerlukan suatu landasan moral/etika yang disebut Kode Etik Pers Mahasiswa (PPMI).

Kode etik pers mahasiswa itu tentunya sarat dengan harapan bahwa ia bisa menjadi landasan moral, aturan main, penguat identitas, independensi, kritisisme dan landasan advokasi bagi wartawan mahasiswa saat menjalankan aktivitas jurnalistik. Tak hanya itu kode etik juga perlu dipahami sebagai aturan atau norma yang layak dijalankan di pers mahasiswa sebagai konsekuensi berorganisasi.

Sistem dan tata nilai yang tercantum dalam Kode Etik PPMI ini pada dasarnya tak bersifat mengikat tetapi obyektif dan sistematis serta tak terhegemoni oleh pihak manapun. Sekali lagi kode etik PPMI hanya berperan sebagai pengawal dan pedoman operasional dalam menegakkan integritas dan profesionalitas wartawan mahasiswa.

Atas dasar itu Komisi Kode Etik perlu merekomendasikan:
KODE ETIK PERHIMPUNAN PERS MAHASISWA INDONESIA (PPMI)
1. Pers mahasiswa mengutamakan idealisme.
2. Pers mahasiswa menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
3. Pers mahasiswa proaktif dalam usaha mencerdaskan bangsa, 4.membangun demokrasi dan mengutamakan kepentingan rakyat.
5. Pers mahasiswa dengan penuh rasa tanggung jawab menghormati, memenuhi dan menjunjung tinggi hak rakyat untuk memperoleh informasi yang benar dan jelas.
6.Pers mahasiswa harus menghindari pemberitaan diskriminasi yang berbau sara.
7. Pers mahasiswa wajib menghargai dan melindungi hak nara sumber yang tidak mau disebut nama dan identitasnya.
8. Pers mahasiswa menghargai off the record terhadap korban kesusilaan dan atau pelaku kejahatan/tindak pidana dibawah umur.
9.Pers mahasiswa dengan jelas dan jujur menyebut sumber ketika menggunakan berita atau tulisan dari suatu penerbitan, repro gambar/ilustrasi, foto dan atau karya orang lain.
10. Pers mahasiswa senantiasa mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan harus objektif serta proporsional dalam pemberitaan dan menghindari penafsiran/kesimpulan yang menyesatkan.
11. Pers mahasiswa tidak boleh menerima segala macam bentuk suap, menyiarkan atau mempublikasikan informasi serta tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi dan golongan.
12.Pers mahasiswa wajib memperhatikan dan menindak lanjuti protes, hak jawab, somasi, gugatan dan atau keberatan-keberatan lain dari informasi yang dipublikasikan berupa pernyataan tertulis atau ralat.
PPMI | 10:53 | Friday, August 12, 2005
SEDEKAH LEWAT TULISAN

Laporan:  Muhammad Arif



Jika biasanya pemuda satu ini mengajar di ruang kelas, Abdul Muttalib, penulis dan tenaga pengajar di Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) ini berbagi ilmu di bawah rindangnya pohon dan desiran angin yang menyejukkan. Bak seorang dosen yang berdiskusi dengan mahasiswanya, pria kelahiran Tinambung, 31 tahun silam, itu dengan begitu santai menjelaskan tentang pentingnya menulis. Semua tergambar saat Redaksi UKM Pers Radikal Unasman meminjam waktu di tengah kesibukannya sebagai dosen, di pelataran kampus Unasman, minggu, (14/09).

"Menulis itu penting, selain menuangkan gagasan, itu juga menjadi sedekah yang diperuntukkan bagi pembaca yang membaca tulisan kita. " ujar Abdul Muttalib mengutip pendapat Habib Luthfi, tokoh besar Nahdlatul Ulama, tentang pentingnya menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Penjelasannya terbilang sederhana tapi sangat gampang dipahami. Menurut pria yang akrab disapa Talib ini, menjadi penulis membutuhkan kesabaran dan keuletan. Seseorang jika ingin menjadi penulis hebat, minimal orang itu mesti rela menghibahkan waktunya selama dua jam dalam seharinya untuk menuliskan ide yang ada dalam kepalanya.

Tulisan, ujar Talib, akan memperhinakan atau membela sang penulis di hadapan Tuhan di hari kemudian kelak. Tiap diksi, kalimat, paragraf menjadi saksi. Sehingga jika ingin menulis, niat harus diperbaiki agar tulisan kelak bisa berberkah bagi siapa saja yang membacanya.
Sekitar 90 menit Talib menjelaskan teori tentang penulisan kreatif sembari menceritakan suka dukanya saat memilih untuk terjun dalam dunia kepenulisan. Hal yang paling mengharukan saat ia dan sejumlah kru UKM Pers Radikal Unasman pada periode kepengurusannya tahun 2008, merintis media kampus tersebut untuk terbitan perdana.

"kami sampai sakit-sakitan, tapi demi terbitnya media Radikal ini, semua kita lewati hingga akhirnya terbitlah edisi perdana, " kenang Talib menyemangati para Kru Radikal agar pantang menyerah dalam mengelola media yang dirintisnya saat dulu masih berstatus mahasiswa Unasman.

Siang itu, selain diskusi tentang tulis menulis. Para kru Radikal juga menghibur diri dengan menyanyikan lagu bernuansa balada yang bertemakan gerakan mahasiswa. Dengan peralatan seadanya yaitu gitar akustik dan jimbe (gendang) kemudian menjadi pengiring lagu-lagu yang dinyanyikan seperti; budaya pembebasan, tidur jangan dan Jogjakarta. (ar)
SEDEKAH LEWAT TULISAN

Laporan : Muhammad Arif
Add caption



Jika biasanya pemuda satu ini mengajar di ruang kelas, Abdul Muttalib, penulis dan tenaga pengajar di Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) ini berbagi ilmu di bawah rindangnya pohon dan desiran angin yang menyejukkan. Bak seorang dosen yang berdiskusi dengan mahasiswanya, pria kelahiran Tinambung, 31 tahun silam, itu dengan begitu santai menjelaskan tentang pentingnya menulis. Semua tergambar saat Redaksi UKM Pers Radikal Unasman meminjam waktu di tengah kesibukannya sebagai dosen, di pelataran kampus Unasman, minggu, (14/09).

"Menulis itu penting, selain menuangkan gagasan, itu juga menjadi sedekah yang diperuntukkan bagi pembaca yang membaca tulisan kita. " ujar Abdul Muttalib mengutip pendapat Habib Luthfi, tokoh besar Nahdlatul Ulama, tentang pentingnya menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Penjelasannya terbilang sederhana tapi sangat gampang dipahami. Menurut pria yang akrab disapa Talib ini, menjadi penulis membutuhkan kesabaran dan keuletan. Seseorang jika ingin menjadi penulis hebat, minimal orang itu mesti rela menghibahkan waktunya selama dua jam dalam seharinya untuk menuliskan ide yang ada dalam kepalanya.

Tulisan, ujar Talib, akan memperhinakan atau membela sang penulis di hadapan Tuhan di hari kemudian kelak. Tiap diksi, kalimat, paragraf menjadi saksi. Sehingga jika ingin menulis, niat harus diperbaiki agar tulisan kelak bisa berberkah bagi siapa saja yang membacanya.
Sekitar 90 menit Talib menjelaskan teori tentang penulisan kreatif sembari menceritakan suka dukanya saat memilih untuk terjun dalam dunia kepenulisan. Hal yang paling mengharukan saat ia dan sejumlah kru UKM Pers Radikal Unasman pada periode kepengurusannya tahun 2008, merintis media kampus tersebut untuk terbitan perdana.

"kami sampai sakit-sakitan, tapi demi terbitnya media Radikal ini, semua kita lewati hingga akhirnya terbitlah edisi perdana, " kenang Talib menyemangati para Kru Radikal agar pantang menyerah dalam mengelola media yang dirintisnya saat dulu masih berstatus mahasiswa Unasman.

Siang itu, selain diskusi tentang tulis menulis. Para kru Radikal juga menghibur diri dengan menyanyikan lagu bernuansa balada yang bertemakan gerakan mahasiswa. Dengan peralatan seadanya yaitu gitar akustik dan jimbe (gendang) kemudian menjadi pengiring lagu-lagu yang dinyanyikan seperti; budaya pembebasan, tidur jangan dan Jogjakarta. (ar)